Harga minyak terus melanjutkan penguatan pada perdagangan awal pekan ini. Senin (18/9) pukul 06.00 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober 2023 di New York Mercantile Exchange ada di US$ 90,96 per barel, naik 0,21% dari akhir pekan lalu yang ada di US$ 90,77 per barel.
Harga minyak naik ditopang oleh pengurangan produksi dari Arab Saudi dan Rusia.
Mengutip Bloomberg, International Energy Agency (IEA) dan OPEC memperingatkan bahwa pasar akan mengalami defisit pasokan minyak hingga akhir tahun.
Peringatan kedua lembaga itu membuat harga minyak naik sekitar 3,7% pada pekan lalu.
Di sisi permintaan, ada harapan dari tanda-tanda bahwa AS kemungkinan dapat menghindari resesi. Sementara rilis data ekonomi China pada pekan lalumengalahkan perkiraan para ekonom. Ini menunjukkan bahwa krisis terburuk telah berlalu.
Pengetatan pasar juga tercermin dari melonjaknya harga bahan bakar solar pada rekor musiman di New York.
“Pasar minyak mentah sekarang sepenuhnya ada di tangan OPEC karena sangat tergantung pada Arab Saudi kapan harus mulai membatalkan sejumlah pemangkasan produksi secara sukarela ini,” kata Keshav Lohiya, pendiri konsultan Oilytics seperti dikutip Bloomberg.
Sumber : kontan