Pejabat Fed Melihat Kebijakan ‘Restriktif’ Akan Berlaku Hingga Inflasi Mereda

Risalah yang dirilis pada hari Rabu (11/10) menunjukkan bahwa para pejabat Federal Reserve pada pertemuan bulan September berbeda pendapat mengenai apakah kenaikan suku bunga tambahan akan diperlukan, meskipun keseimbangan mengindikasikan bahwa satu kenaikan lagi mungkin terjadi.

Walaupun terdapat perbedaan pendapat mengenai perlunya pengetatan kebijakan lebih lanjut, ada satu hal yang disepakati -“ bahwa suku bunga perlu tetap dinaikkan sampai para pengambil kebijakan yakin bahwa inflasi kembali ke angka 2%.

“Mayoritas peserta menilai bahwa satu kali kenaikan lagi dalam target suku bunga dana federal pada pertemuan mendatang mungkin akan tepat, sementara beberapa peserta menilai kemungkinan tidak ada kenaikan lebih lanjut yang diperlukan,” ringkasan pertemuan kebijakan pada 19-20 September dinyatakan.

Dokumen tersebut mencatat bahwa semua anggota Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang mengatur tingkat suku bunga sepakat bahwa mereka dapat “melanjutkan dengan hati-hati” dalam pengambilan keputusan di waktu mendatang, yang akan didasarkan pada data yang masuk dan bukan pada jalur yang telah ditentukan sebelumnya.

Hal lain yang juga disepakati secara menyeluruh adalah keyakinan “bahwa kebijakan harus tetap bersifat restriktif untuk beberapa waktu hingga Komite yakin bahwa inflasi bergerak turun secara berkelanjutan menuju tujuannya.”

Pertemuan tersebut diakhiri dengan keputusan FOMC untuk tidak menaikkan suku bunga.

Namun, berdasarkan dot plot ekspektasi masing-masing anggota, sekitar dua pertiga anggota komite mengindikasikan bahwa diperlukan satu peningkatan lagi sebelum akhir tahun. FOMC sejak Maret 2022 telah menaikkan suku bunga utamanya sebanyak 11 kali, menjadikannya kisaran target 5,25%-5,5%, level tertinggi dalam 22 tahun.

Sejak pertemuan bulan September, imbal hasil obligasi Treasury 10-tahun telah meningkat sekitar seperempat poin persentase, yang mencerminkan perkiraan kenaikan suku bunga yang ditunjukkan oleh para pembuat kebijakan pada saat itu.

Sumber: CNBC

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.