Minyak turun dari level tertingginya dalam dua pekan karena para pedagang memantau ketegangan di Timur Tengah serta AS yang meringankan beberapa sanksi minyak mentah terhadap Venezuela.
Minyak West Texas Intermediate turun di bawah $88 per barel setelah menguat 1,9% pada hari Rabu dan ditutup pada level tertinggi sejak 3 Oktober. Setelah kunjungan singkat pertengahan pekan ke Israel, Presiden AS Joe Biden merencanakan pidato di Ruang Oval mengenai krisis tersebut pada hari ini di tengah upaya untuk mengatasi krisis ini. mencegah konflik semakin meluas.
Sementara di luar Timur Tengah, AS menangguhkan sejumlah sanksi terhadap minyak Venezuela serta komoditas dan aset lainnya sebagai respons terhadap penandatanganan perjanjian peta jalan pemilu antara pemerintahan Presiden Nicolas Maduro dan oposisi. Ekspor minyak negara tersebut ke AS dihentikan pada tahun 2019.
Harga minyak berfluktuasi sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober, yang ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh AS dan Uni Eropa. Ada kekhawatiran bahwa serangan darat yang diperkirakan dilakukan oleh Israel ke Gaza dapat memicu respons yang lebih agresif dari Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon selatan dan, mungkin, dari Teheran sendiri. Timur Tengah memasok sekitar sepertiga minyak mentah dunia.
Minyak WTI untuk pengiriman November turun 0,4% menjadi $87,98 per barel pada pukul 9:03 pagi di Singapura.
Kontrak Desember yang lebih aktif turun 0,5% menjadi $86,87 per barel.
Minyak jenis Brent untuk penyelesaian Desember turun 0,7% menjadi $90,89 per barel.
Sumber: Bloomberg