Dolar Menguat, Yen Melemah ke Tingkat Kewaspadaan Terhadap Intervensi

Dolar menguat pada hari Kamis (26/10), mendekati level tertinggi dalam satu minggu karena imbal hasil Treasury naik dan selera investor terhadap mata uang berisiko meredup, sementara yen menembus level 150 per dolar membuat para pedagang gelisah tentang prospek intervensi.

Yen Jepang menyentuh level terendah baru dalam satu tahun di 150,32 per dolar semalam dan terakhir di 150,26.

Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki memperingatkan investor agar tidak menjual yen lagi pada hari Kamis, dengan mengatakan pihak berwenang mengawasi dengan cermat pergerakannya. “Saya mengamati pergerakan pasar dengan rasa urgensi, seperti sebelumnya,” katanya kepada wartawan di kementeriannya.

Ambang batas 150 yang diawasi ketat dianggap oleh investor sebagai zona berbahaya yang dapat memicu intervensi dari otoritas Jepang. Suzuki tidak memberikan komentar langsung tentang potensi intervensi.

Dolar Australia merosot ke level terendah 11 bulan di $0,6276 dan terakhir turun 0,35% pada $0,6287. Angka inflasi yang sangat tinggi pada hari Rabu memicu ekspektasi kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Euro sedikit berubah pada $1,0562 menjelang keputusan kebijakan dari Bank Sentral Eropa hari ini.

Sterling terakhir berada di $1,2097, turun 0,09% hari ini dan berada di jalur penurunan mingguan sebesar 0,5%.

Terhadap sekumpulan mata uang, dolar berada di 106,58, hanya sedikit dari level tertinggi satu minggu di 106,61 yang dicapai pada hari Rabu.

Sumber: Reuters

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.