Para pemimpin Uni Eropa bertemu di Brussels untuk membahas sanksi baru terhadap Rusia dan rencana menggunakan aset Rusia yang dibekukan di Eropa guna mendanai upaya perang dan pemulihan ekonomi Ukraina selama dua tahun ke depan. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy juga ikut serta dalam pertemuan ini, mendesak agar gencatan senjata segera terwujud setelah perang yang sudah berlangsung hampir empat tahun.
Pertemuan ini terjadi di tengah ketegangan baru setelah Presiden AS Donald Trump menunda rencananya bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang menambah ketidakpastian proses perdamaian. Meski Uni Eropa menjadi penyokong terbesar bagi Ukraina, blok ini masih berjuang untuk memainkan peran penting dalam konflik Palestina karena perpecahan di antara negara anggotanya.
Salah satu fokus utama pertemuan adalah rencana pemanfaatan miliaran dolar aset Rusia yang dibekukan, terutama senilai sekitar $225 miliar yang tersimpan di Belgia. Namun, pemerintah Belgia dan beberapa negara Eropa masih khawatir dengan konsekuensi penggunaan dana tersebut tanpa jaminan pasti dari negara-negara mitra.
Selain itu, para pemimpin juga berencana menandatangani “peta jalan” untuk memperkuat pertahanan Eropa menghadapi kemungkinan serangan Rusia di masa depan. Para pejabat menilai Rusia mungkin akan mengincar negara-negara Eropa lainnya dalam waktu 3-5 tahun mendatang, sehingga kesiapsiagaan menjadi hal yang sangat penting.
Sumber: Newsmaker.id
