Harga perak naik pada awal pekan ini, didorong oleh optimisme pasar terhadap kemungkinan berakhirnya penutupan pemerintahan AS yang telah memecahkan rekor. Sentimen positif tersebut membuat dolar AS sedikit melemah dan meningkatkan minat investor terhadap aset berisiko, termasuk logam mulia. Perak juga diuntungkan oleh rebound harga emas yang kembali stabil di atas level $4.000 per ons, mencerminkan meningkatnya permintaan aset lindung nilai di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Selain faktor politik di AS, ekspektasi terhadap arah kebijakan Federal Reserve turut menjadi penopang harga perak. Pelaku pasar kini memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin pada bulan Desember mencapai sekitar 66%. Prospek pelonggaran kebijakan moneter tersebut dapat menekan imbal hasil obligasi AS, sehingga memperlemah dolar dan memberikan dukungan tambahan bagi logam mulia seperti perak.
Namun, kenaikan perak masih berpotensi terbatas jika data ekonomi AS yang tertunda akibat shutdown menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang kuat. Jika dolar AS kembali menguat atau permintaan industri logam melambat, tekanan jual dapat muncul kembali. Untuk sementara, pasar tampaknya tetap optimistis, dengan perak bergerak stabil di dekat level psikologis penting sambil menunggu kepastian arah kebijakan ekonomi global.
Sumber: Newsmaker.id
