Tanpa Data Resmi AS, Ini yang Terjadi pada Emas!

Harga emas bertahan setelah naik hampir 2% pada sesi sebelumnya, karena para pedagang menimbang prospek ekonomi AS yang tidak pasti, yang semakin rumit akibat kekosongan data resmi. Pada Kamis, emas diperdagangkan sedikit di bawah $4,200 per ons, mempertahankan kenaikan selama empat hari berturut-turut, yang menjadi reli terpanjang dalam sebulan.

Meski para legislator AS diperkirakan akan mengakhiri penutupan pemerintah terpanjang dalam sejarah, Gedung Putih memperingatkan bahwa laporan resmi mengenai pekerjaan dan inflasi bulan Oktober kemungkinan tidak akan dirilis. Kekosongan data selama shutdown ini membuat investor terpaksa mengandalkan statistik privat untuk memantau kondisi ekonomi terbesar di dunia.

Emas telah naik hampir 5% minggu ini, sebagian karena harapan pemotongan suku bunga lebih lanjut setelah pemerintahan AS kembali beroperasi — hal yang menguntungkan bagi logam mulia yang tidak memberikan bunga. Namun, pembuat kebijakan terpecah pendapat tentang perlunya pengurangan lebih lanjut terhadap biaya pinjaman. Presiden Federal Reserve Atlanta, Raphael Bostic, dan Presiden Bank of Boston, Susan Collins, keduanya lebih memilih untuk menjaga suku bunga tetap untuk meredam inflasi.

Pada pukul 7:56 pagi waktu Singapura, harga emas turun tipis 0,1% menjadi $4,192.82 per ons. Indeks Dolar Bloomberg tetap datar, sementara perak stabil dekat rekor tertinggi, platinum sedikit turun, dan paladium hampir tidak berubah.

Sumber: Newsmaker.id

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.