Bursa Asia Rebound Kamis Pagi, Meski PDB Jepang dan Singapura Meleset

Pasar Asia-Pasifik rebound pada perdagangan Kamis (15/2), setelah sebagian besar jatuh pada hari Rabu (14/2).

Di mana data inflasi Amerika Serikat (AS) yang lebih tinggi dari perkiraan memicu kekhawatiran The Fed mungkin akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama.

Pada hari ini, investor menilai data produk domestik bruto (PDB) dari Jepang dan Singapura, serta angka perdagangan dari Korea Selatan.

Indeks Nikkei 225 Jepang dibuka 0,84% lebih tinggi, sempat melampaui angka 38.000 meskipun ekspektasi PDBnya meleset. Sementara Topix naik 0,55%.

Di Australia, S&P/ASX 200 memulai hari dengan kenaikan 0,9%, menghentikan penurunan tiga hari berturut-turut.

Kospi Korea Selatan naik 0,67%, sedangkan Kosdaq berkapitalisasi kecil naik 0,6%.

Kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong berada di 15,931, menunjukkan pembukaan yang lebih kuat dibandingkan dengan penutupan HSI di 15,879.38.

Sebagai informasi, PDB Jepang pada kuartal keempat turun 0,4% secara tahunan, meleset jauh dari pertumbuhan 1,4% yang diperkirakan oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters.

Pada basis kuartal-ke-kuartal, indeks tersebut tergelincir 0,1%, dibandingkan dengan kenaikan 0,3% yang diperkirakan dalam jajak pendapat Reuters.

PDB Singapura pada kuartal keempat tumbuh 2,2% YoY, lebih rendah dari perkiraan sebesar 2,5%. Negara kota ini juga merevisi tingkat pertumbuhan PDB kuartal ketiga dari 2,8% menjadi 1%.

Semalam di Wall Street, ketiga indeks utama juga kembali menguat setelah aksi jual pada hari Rabu menyusul data inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan.

Para pedagang khawatir bahwa The Fed mungkin tidak menurunkan suku bunga secepat yang mereka harapkan.

S&P 500 naik 0,96% dan Nasdaq Composite naik 1,3%. Dow Jones Industrial Average bertambah 0,4%.

Sumber : kontan

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.