Pasar saham di Asia pada awal pekan ini dimulai dengan momentum yang kuat, terutama di Jepang dan Tiongkok. Namun, ada potensi aksi ambil untung karena investor mengambil napas setelah gejolak pembelian global minggu lalu yang dipicu oleh sektor teknologi dan kecerdasan buatan.
Dilansir dari Reuters, Senin (26/2/2024), indeks saham blue chip Tiongkok CSI 300 pada akhir pekan lalu mengalami kenaikan tipis 0,1%, menutup kenaikan hari kesembilan berturut-turut dan mencatat pencapaian terbaiknya sejak Januari 2018. Jika terjadi kenaikan lagi pada hari ini, maka akan menjadi kenaikan beruntun terpanjang sejak akhir 2014.
Sementara itu di Jepang, belum ada tanda-tanda kelelahan. Nikkei 225 melonjak lebih dari 2% pada akhir pekan ke level tertinggi sepanjang masa. Saat ini, target jangka pendek para trader adalah mencapai angka 40.000 poin.
Pelemahan yen telah membuat aset-aset Jepang menarik bagi investor asing. Pertanyaannya, apakah akan terjadi aksi ambil untung atau bahkan intervensi, atau apakah momentum saat ini akan bertahan.
Menurut data pasar berjangka AS terbaru, posisi bearish dana lindung nilai dalam yen juga telah mencapai level tertinggi dalam sejarah, sehingga pasar valas mungkin siap untuk mengalami koreksi.
Sumber : beritasatu