Harga emas naik pada Selasa (18/6/2024) setelah data penjualan ritel AS lebih lemah dari perkiraan memperkuat harapan Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan suku bunga tahun ini, sehingga menyebabkan dolar dan imbal hasil Treasury AS lebih rendah.
Harga emas di pasar spot naik 0,4% pada US$ 2.329 per ons dan emas berjangka AS menguat 0,8% jadi US$ 2.346.
“Data penjualan ritel yang lebih lemah dari perkiraan membuat dolar tak berdaya. Pada saat yang sama, imbal hasil (yield) menurun, sehingga memberikan kenaikan pada harga emas,” kata analis pasar di RJO Futures, Daniel Pavilonis, dikutip CNBC International.
Biro Sensus Departemen Perdagangan AS mengumumkan penjualan ritel AS naik 0,1% pada Mei, lebih rendah dari ekonom yang disurvei Reuters naik 0,3%.
Presiden Fed Bank of New York John Williams mengatakan suku bunga akan turun secara bertahap seiring berjalannya waktu. Namun, dia menolak mengatakan bank sentral mulai melonggarkan kebijakan moneter.
Harga emas turun 6% dari rekor tertinggi US$ 2.449 per ons yang dicapai pada 20 Mei 2024 di tengah hambatan, seperti penguatan dolar dan suku bunga tinggi.
Sumber : beritasatu