Minyak WTI Melemah Seiring Meredanya Risiko Geopolitik dan Badai Beryl

Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) ditutup lebih rendah pada Senin (8/7), yang jatuh untuk hari keduanya karena risiko geopolitik yang lebih rendah karena Iran memilih presiden yang lebih moderat di tengah perundingan gencatan senjata antara Israel dan Hamas, sementara Badai Beryl melanda Texas, sehingga menutup fasilitas ekspor.

Minyak mentah WTI untuk pengiriman Agustus ditutup turun US$0,83 menjadi US$82,33 per barel, sedangkan minyak mentah Brent September, yang menjadi acuan global, terakhir terlihat turun US$0,74 menjadi US$85,80

Iran memilih reformis Masoud Pezeshkian sebagai presidennya, yang berupaya meningkatkan hubungan negaranya dengan Barat dan mengakhiri sanksi, meskipun ia diperkirakan akan menghadapi tentangan dari otoritas militer dan agama.

Selain itu, perundingan gencatan senjata untuk mengakhiri perang sembilan bulan antara Israel dan kelompok militan Hamas, yang dimoderatori oleh Mesir dan Qatar, terus berlanjut.

Sementara Badai Beryl menghantam pantai selatan Texas dengan kekuatan Kategori 1 disertai hujan lebat dan angin berkecepatan 75 mil per jam, sehingga menutup beberapa fasilitas ekspor minyak di dekat Houston.

Sumber: MT newswires

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.