Harga emas bergerak stabil setelah reli tiga hari. Di awal sesi Rabu, bullion sempat menembus US$4.145 per ons lalu memangkas kenaikan. Pada 09.48 waktu Singapura, emas naik tipis 0,2% ke US$4.134,01, sementara Indeks Dolar Bloomberg naik 0,1%.
Dari sisi data, laporan ADP menunjukkan perusahaan AS rata-rata mengurangi 11.250 pekerja per minggu hingga 25 Oktober. Sinyal pasar tenaga kerja yang lesu ini menambah harapan pemangkasan suku bunga lanjutan, yang umumnya positif buat emas karena emas tidak memberi bunga.
Pelaku pasar juga menanti deretan rilis resmi setelah pemerintah AS bersiap beroperasi kembali usai Senat meloloskan pendanaan sementara. Kepastian data resmi dapat mengurangi “kabut” proyeksi kebijakan suku bunga. Emas masih di bawah rekor bulan lalu di atas US$4.380 karena aksi ambil untung, dan ETF berbasis emas membukukan tiga pekan berturut-turut arus keluar.
Secara spekulasi, emas masih melesat lebih dari 55%—lajur terbaik sejak 1979 ditopang pembelian bank sentral. Menurut Charu Chanana (Saxo Markets), harga berpotensi konsolidasi sebelum dorongan baru pada 2026, seiring aliran dana melebar dari aset “terlalu panas” seperti emas dan saham AI. Perak naik 0,2%, sementara platinum dan paladium juga menguat tipis.
Sumber: Newsmaker.id
