Dolar Australia turun ke kisaran $0,652 pada Senin(17/11) setelah dolar AS menguat tajam. Penguatan Greenback terjadi karena sejumlah pejabat The Fed mulai meragukan perlunya pemotongan suku bunga pada Desember, bahkan ada yang langsung menolak kemungkinan tersebut. Pasar yang sebelumnya memperkirakan peluang pemangkasan 25 bps hampir 88%, kini menurunkannya menjadi sekitar 46% saja. Sentimen global ini membuat AUD ikut tertekan.
Di dalam negeri, investor Australia juga mulai menurunkan ekspektasi pelonggaran suku bunga oleh RBA. Data tenaga kerja yang lebih kuat dari perkiraan membuat pasar menilai belum ada alasan bagi RBA untuk menurunkan suku bunga tahun ini. Bahkan, peluang pemotongan suku bunga pada Mei 2026 anjlok dari hampir 70% menjadi sekitar 43,9%. Kini perhatian pasar tertuju pada risalah rapat RBA yang akan dirilis besok-dan inilah yang membuat investor penasaran: apakah RBA akan tetap hawkish, atau mulai membuka pintu untuk perubahan kebijakan?
Sumber: Newsmaker.id
