Kurs dolar AS menguat pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB). Klaim pengangguran mingguan AS turun ke level terendah dalam delapan bulan.
Melansir Xinhua, Jumat, 22 September 2023, indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,23 persen menjadi 105,3620 di akhir perdagangan.
Sebuah laporan dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS menunjukkan klaim awal untuk tunjangan pengangguran turun 20 ribu menjadi 201 ribu yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 16 September, level terendah sejak Januari. Laporan itu juga menunjukkan jumlah pengangguran pada awal September adalah yang terkecil sejak Januari.
“Perekonomian ini tidak menunjukkan tanda-tanda perlambatan yang mengisyaratkan bahwa inflasi tidak akan kembali ke target,” kata Kepala Ekonom FWDBONDS, Christopher Rupkey.
Indeks difusi untuk aktivitas umum saat ini dari Survei Manufaktur Federal Reserve Bank of Philadelphia turun tajam menjadi -13,5 pada September dari 12 pada Agustus, tetapi angka-angka tersebut tampaknya tidak memiliki dampak yang nyata pada dolar AS.
Inggris dan Swiss pertahankan suku bunga
Sementara itu, Bank of England (BoE) dan Swiss National Bank mempertahankan suku bunga tidak berubah pada hari Kamis. Sebagian besar ekonom memperkirakan kedua bank tersebut akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin lagi karena inflasi tetap berada pada level yang tinggi di Inggris dan Swiss.
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,0662 dolar AS dari 1,0686 dolar pada sesi sebelumnya, dan poundsterling Inggris turun menjadi 1,2291 dolar AS dari 1,2362 dolar.
Dolar AS membeli 147,5180 yen Jepang, lebih rendah dari 147,9800 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9040 franc Swiss dari 0,8969 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3469 dolar Kanada dari 1,3437 dolar Kanada. Dolar AS naik ke 11,1616 krona Swedia dari 11,0915 krona Swedia.
Sumber : metronews