Minyak berjangka berakhir lebih rendah pada hari Kamis (26/10), dengan harga acuan AS berada pada level terendah dalam dua minggu.
“Konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas menyebabkan volatilitas harga minyak mentah meskipun dampak langsungnya minimal terhadap kondisi pasokan dan permintaan minyak sebenarnya,” kata Brian Swan, analis komoditas senior di Schneider Electric.
“Risiko utama yang terkait dengan konflik yang sedang berlangsung adalah potensi sanksi yang lebih ketat terhadap ekspor minyak Iran karena dukungan Iran terhadap Hamas,” katanya.
Minyak mentah West Texas Intermediate bulan Desember turun $2,18, atau hampir 2,6%, untuk ditutup pada $83,21 per barel di New York Mercantile Exchange. Itu adalah penyelesaian terendah untuk kontrak bulan depan sejak 12 Oktober, menurut data FactSet.
Sumber : MarketWatch