Lonjakan Inflasi Bebani Perekonomian Global 2024, Seberapa Besar Dampaknya?

Inflasi yang tinggi akan membebani perekonomian dunia pada 2024. Sekitar 3/4 dari lebih 200 ekonom yang disurvei Reuters mengatakan risiko utama adalah suku bunga tetap tinggi dalam jangka waktu lebih lama (higher for longer)

Dikutip dari Gulf Today, Minggu (29/10/2023), beberapa bank sentral di dunia diperkirakan mulai menurunkan suku bunga pada pertengahan tahun 2024. Namun, ekonom yang disurvei menyatakan kemungkinan besar penurunan suku bunga akan terjadi pada paruh kedua tahun depan. Ini merupakan perubahan signifikan dari ekspektasi di awal tahun 2023.

Adapun beberapa bank investasi memperkirakan Federal Reserve AS (the Fed), yang menjadi penentu bagi banyak bank sentral negara lain, akan memangkas suku bunga saat ini.

Meski menurunkan inflasi dari titik tertinggi ada yang berhasil, tetapi harga-harga masih naik lebih cepat dibandingkan yang diproyeksi sebagian besar bank sentral.

Jajak pendapat terbaru Reuters terhadap 500 ekonom yang dilakukan 6 hingga 25 Oktober menghasilkan penurunan peringkat pertumbuhan dan peningkatan inflasi pada 2024 pada sebagian besar dari 48 negara di seluruh dunia yang disurvei.

Sebanyak 75% responden, yaitu 171 dari 228 responden, mengatakan bahwa risiko perkiraan kenaikan inflasi cenderung lebih tinggi, dan hanya 57% yang menjawab lebih rendah. Hasil tersebut sejalan dengan perekonomian AS kuartal III yang tumbuh hampir 5%, secara tahunan.

Hasil survei tersebut juga senada dengan peringatan Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde, yang mengatakan setelah ECB menghentikan pengetatan 10 pertemuan berturut-turut, penurunan suku bunga merupakan hal yang prematur.

Meski sebagian besar ekonom mengatakan the Fed akan memotong suku bunga pada pertengahan tahun 2024, jajak pendapat terbaru menunjukkan hanya 55% yang mendukung skenario tersebut.

Reserve Bank of New Zealand, yang sering memimpin siklus kenaikan suku bunga, diperkirakan akan menunggu hingga Juli-September 2024 sebelum melakukan pemotongan.

Mayoritas yang mendukung tidak adanya pemotongan hingga paruh kedua 2024 juga semakin kuat pada Reserve Bank of Australia, Bank india, dan Reserve Bank of India. Bahkan Bank of Japan, yang merupakan bank asing berpegang pada kebijakan ultra-longgar diperkirakan akan meninggalkan suku bunga negatif pada 2024.

Pertumbuhan ekonomi global diperkirakan melambat menjadi 2,6% tahun 2024 dari perkiraan 2,9% pada tahun ini.

“Bank-bank sentral telah menerapkan suku bunga tertinggi untuk melawan inflasi, ini tentu saja membatasi aktivitas, dan akan memakan waktu cukup lama sebelum kita bisa mencapai pertumbuhan global di atas rata-rata,” kata Kepala Ekonom Global di Citi, Nathan Sheets.

Sumber : beritasaru

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.