Dolar dalam Posisi Defensif setelah Turun dari Puncak Hampir 3 Bulan

Dolar masih berada di bawah tekanan pada hari Rabu (7/2) setelah turun dari level tertinggi hampir tiga bulan terhadap euro pada sesi sebelumnya dengan penurunan imbal hasil obligasi AS yang menambah hambatan.

Para analis menunjuk pada faktor-faktor teknis yang menyebabkan kemunduran dolar, menyusul reli dua hari sebesar 1,4% terhadap euro setelah data pekerjaan AS yang kuat secara tak terduga dan retorika yang lebih hawkish dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell menggagalkan spekulasi penurunan suku bunga lebih awal.

Dolar sedikit berubah pada $1,0755 per euro di awal perdagangan Asia pada hari Rabu, setelah melemah 0,1% pada hari Selasa, ketika sebelumnya menyentuh level terkuat sejak 14 November di $1,0722.

Indeks dolar AS yang mengukur mata uang terhadap enam mata uang utama lainnya, termasuk euro, datar di 104,14, menyusul penurunan 0,29% pada hari Selasa. Harga telah mencapai level tertinggi sejak 14 November di 104,60 pada hari Senin.

Dolar stabil di 147,905 yen, setelah tergelincir 0,49% semalam. Pasangan mata uang ini cenderung sangat sensitif terhadap pergerakan imbal hasil Treasury.

Sumber: Reuters

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.