Harga minyak mentah berjangka dunia melemah pada Selasa (26/3/2024) karena para investor menilai dampak perang di Eropa Timur dan Timur Tengah terhadap pasokan.
Harga minyak The West Texas Intermediate (WTI) acuan AS kontrak Mei turun 33 sen atau 0,4% menjadi US$ 81,62 per barel dan minyak Brent
acuan global kontrak Mei turun 50 sen atau 0,58% menjadi US$ 86,25 per barel.
Ukraina meningkatkan serangan pesawat tak berawak (drone) terhadap kilang minyak Rusia, sehingga mengakibatkan kapasitas produksi sebesar 900.000 barel per hari terhenti. Menurut Goldman Sachs, hal ini berakibat pada pemadaman listrik berminggu-minggu karena upaya perbaikan. “Dalam beberapa kasus, mungkin terjadi hilangnya kapasitas secara permanen,” kata bank investasi tersebut dikutip CNBC International.
Sementara itu, kata Goldman Sach, krisis Laut Merah telah menyebabkan penumpukan 100 juta barel minyak di perairan internasional karena perusahaan pelayaran mengalihkan arus perdagangan untuk menghindari serangan militan Houthi.
Gangguan di Laut Merah ditambah dengan gesekan di Rusia menyebabkan kenaikan harga minyak mentah hingga US$ 4 per barel karena penarikan stok komersial lebih besar dari perkiraan.
Sumber : beritasatu