Indeks dolar AS diperdagangkan di kisaran 103 pada hari Jumat setelah naik setengah persen pada sesi sebelumnya, didukung oleh data ekonomi AS yang lebih baik dari perkiraan yang menunjukkan bahwa kekhawatiran resesi terlalu berlebihan.
Penjualan ritel di AS naik sebesar 1% dari bulan sebelumnya pada bulan Juli, jauh di atas perkiraan pasar sebesar 0,3% di tengah konsumsi yang kuat. Selain itu, klaim pengangguran baru secara tak terduga turun untuk minggu kedua, meredakan kekhawatiran pasar tenaga kerja. Sementara itu, dolar AS tetap berada di bawah tekanan dari data inflasi AS yang lebih lemah dari yang diantisipasi untuk bulan Juli.
Sementara pasar yakin bahwa Federal Reserve akan mulai memangkas suku bunga pada bulan September, tetapi masih terbagi pendapat tentang apakah akan memangkas suku bunga sebesar 25 atau 50 basis poin. Dolar AS menguat paling besar terhadap euro, kiwi, dan yen, sementara prospek ekonomi yang membaik mendukung mata uang yang sensitif terhadap risiko seperti sterling dan aussie.
Sumber: Trading Economics