People’s Bank of China alias Bank sentral China menunda pembelian emas untuk cadangannya selama empat bulan berturut-turut pada bulan Agustus.
Menurut data resmi yang dirilis pada Sabtu (7/9/2024), kepemilikan emas China mencapai 72,8 juta troy ons pada akhir bulan lalu.
Namun, nilai cadangan emas naik menjadi US$ 182,98 miliar dibandingkan dengan US$ 176,64 miliar pada akhir Juli.
PBOC menunda pembelian emas karena harga logam mulia naik ke rekor.
Mengutip Reuters, harga emas telah meningkat tahun ini di tengah spekulasi bahwa pemotongan suku bunga AS akan segera terjadi.
Selain itu, kenaikan harga emas juga dipicu oleh meningkatnya permintaan safe haven yang didorong oleh ketidakpastian geopolitik dan ekonomi. Kondisi itu menyebabkan bank sentral dunia melakukan pembelian yang besar.
Harga emas telah melonjak 21% sepanjang tahun ini dan berada sedikit di bawah rekor tertinggi di evel US$ 2.531,60 yang dicapai pada 20 Agustus lalu.
Sebelum menghentikan pembelian emas, PBOC telah membeli emas selama 18 bulan berturut-turut.
Bank sentral tersebut merupakan pembeli tunggal emas terbesar di dunia pada tahun 2023. Keputusan PBOC untuk menunda pembelian emas telah membantu meredam permintaan investor China dalam beberapa bulan terakhir.
Menurut Carsten Menke, seorang analis di Julius Baer, PBOC diperkirakan akan melanjutkan pembelian emas di beberapa titik meskipun harga masih tinggi karena motivasi politik, bukan ekonomi. Misalnya seperti keinginan China untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS sebagai aset cadangan.
Sumber : kontan