Dolar Australia (AUD) melanjutkan penurunannya untuk sesi kedua berturut-turut pada hari Senin(28/10). Namun, komentar agresif dari Bank Sentral Australia (RBA) dapat membatasi penurunan lebih lanjut untuk pasangan AUD/USD. Para pedagang berhati-hati karena mereka menunggu data inflasi domestik utama yang akan dirilis pada hari Rabu, yang dapat memengaruhi prospek kebijakan moneter RBA.
Bank Sentral Australia mencatat bahwa suku bunga tunai saat ini sebesar 4,35% cukup membatasi untuk membawa inflasi dalam kisaran target 2%-3% sekaligus mendukung lapangan kerja. Akibatnya, RBA tidak mungkin mempertimbangkan penurunan suku bunga secepatnya bulan depan.
Dolar AS (USD) menguat karena data ekonomi positif terkini dari Amerika Serikat (AS) telah memicu ekspektasi untuk sikap yang lebih hati-hati dari Federal Reserve (Fed) pada bulan November. Menurut CME FedWatch Tool, ada kemungkinan 92,8% bahwa Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan November, tanpa ekspektasi pemangkasan yang lebih besar sebesar 50 basis poin.
Sumber: FXStreet