Bursa Asia dibuka cenderung menguat jelang pengumuman suku bunga Bank sentral Jepang (BoJ). Di sisi lain akan segera rilis data manufaktur China.
Nikkei naik 1,79%, memimpin kenaikan di Asia, sementara Topix naik 1,38%. Pergerakan ini didukung oleh yen yang melemah, yang turun 0,65% dan diperdagangkan di angka 153,28 pada hari Senin. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,51%, sementara indeks saham kecil Kosdaq naik 0,94%.
Indeks S&P/ASX 200 Australia memulai hari dengan kenaikan 0,11%.
Secara terpisah, kontrak berjangka untuk indeks Hang Seng Hong Kong berada di angka 20.522, mengindikasikan pembukaan yang sedikit lebih lemah dibandingkan dengan penutupan HSI di 20.590,15.
China akan merilis Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufacturing untuk periode Oktober 2024 pada Kamis (31/10/2024). Proyeksinya PMI Manufaktur China akan meningkat dari 49,8 menjadi 50,1 atau dari level kontraksi menjadi ekspansif.
Jika aktivitas manufaktur China benar-benar pulih, hal ini akan memberikan sentimen positif bagi Indonesia yang merupakan mitra dagang utamanya karena akan kembali menggenjot ekspornya.
Selain itu, Bank of Japan (BoJ) juga akan merilis data suku bunga acuannya untuk periode Oktober. Saat ini konsensus menilai bahwa BoJ masih akan kembali menahan suku bunga acuan jangka pendek di sekitar 0,25%.
Hal penting lainnya dari BoJ yakni pada saat yang bersamaan akan dirilis laporan prospek kuartalan BoJ yang akan memberikan penilaian terhadap ekonomi Jepang.
Para pelaku pasar juga terus mencermati perkembangan konflik di Timur Tengah ang semakin membara setelah militer Israel melancarkan serangkaian serangan udara terhadap Iran pada Sabtu (26/10/2024) pagi. Warga yang tinggal di Teheran melaporkan mendengar beberapa ledakan di dalam dan sekitar ibu kota Iran.
Sumber : cnbcindonesia