West Texas Intermediate (WTI), patokan minyak mentah AS, diperdagangkan sekitar $71,45 pada hari Kamis (7/11). Harga WTI bergerak turun di tengah kenaikan Dolar AS (USD) setelah kandidat Partai Republik Donald Trump memenangkan pemilihan presiden AS.
Kemenangan Trump telah mendorong Greenback dan menyeret harga WTI berdenominasi USD turun. Sementara itu, Indeks Dolar AS (DXY), indeks nilai USD relatif terhadap sekeranjang mata uang asing, naik ke level tertinggi sejak Juli mendekati 105,44 sebelum mundur ke 105,20.
Meskipun demikian, terpilihnya kembali Trump juga dapat berarti perpanjangan sanksi terhadap Iran dan Venezuela, yang berarti pasar global dapat menjadi lebih ketat dan akan menguntungkan harga WTI. “Secara konseptual, dampak dari potensi masa jabatan kedua Trump terhadap harga minyak tidak jelas, dengan beberapa risiko penurunan jangka pendek terhadap pasokan minyak Iran … dan dengan demikian risiko kenaikan harga,” kata analis komoditas Goldman Sachs.
Laporan mingguan Badan Informasi Energi (EIA) menunjukkan stok minyak mentah AS naik lebih dari yang diharapkan minggu lalu. Stok minyak mentah di Amerika Serikat untuk minggu yang berakhir 1 November meningkat sebesar 2,149 juta barel, dibandingkan dengan penurunan 0,515 juta barel pada minggu sebelumnya. Konsensus pasar memperkirakan bahwa stok akan meningkat sebesar 1,8 juta barel.
Sumber : Fxstreet