Dolar Awali Tahun dengan Catatan yang Lebih Lemah

Indeks dolar sedikit terhelincir ke sekitar 108,3 pada hari Kamis (2/1), mengawali tahun dengan catatan yang lemah menyusul kinerja yang kuat pada tahun 2024.

Tahun lalu, dolar menguat sekitar 7% terhadap sekeranjang mata uang utama, karena Federal Reserve mengisyaratkan sikap yang lebih hati-hati terhadap pemangkasan suku bunga di tengah tekanan inflasi yang sedang berlangsung. Dolar juga mendapat dorongan dari kembalinya Trump ke Gedung Putih, dengan kebijakan yang diusulkannya seperti deregulasi, pemangkasan pajak, tarif yang lebih tinggi, dan langkah-langkah imigrasi yang lebih ketat yang dipandang sebagai pro-pertumbuhan dan inflasi.

Selain itu, kekhawatiran atas pertumbuhan yang lebih lambat di negara-negara ekonomi utama lainnya dan risiko geopolitik yang terus-menerus berkontribusi pada aliran safe haven ke dolar. Ke depannya, para pedagang memantau dengan saksama data klaim pengangguran mingguan hari Kamis untuk wawasan lebih lanjut mengenai kesehatan pasar tenaga kerja.

Sumber: Trading Ecnomics

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.