Dolar Melemah Menjelang Periode Kedua Trump

Dolar melemah terhadap mata uang utama pada hari Senin (20/1) karena para pedagang bersiap untuk serangkaian pengumuman kebijakan setelah pelantikan Donald Trump. Pasar berfokus pada rencananya untuk menaikkan tarif, memperketat imigrasi, menurunkan pajak, dan meningkatkan deregulasi, yang diperkirakan akan berdampak pada inflasi.

Namun, volume perdagangan diantisipasi akan tetap rendah sepanjang sesi, karena pasar AS tutup untuk hari libur Martin Luther King Jr. Minggu lalu, indeks dolar mengakhiri enam minggu kemenangan beruntun setelah perlambatan mengejutkan dalam inflasi inti AS, ditambah dengan indeks harga produsen dan data penjualan ritel yang lebih lemah dari perkiraan, memicu spekulasi pemotongan suku bunga Federal Reserve lebih lanjut tahun ini. Saat ini, pasar memperkirakan total 42 basis poin pelonggaran untuk tahun 2025. Dolar mengalami pelemahan yang luas, dengan penurunan paling signifikan terhadap dolar Selandia Baru dan Australia.

Sumber: Trading Economics

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.