Indeks dolar AS (DXY), yang mengukur kekuatan Greenback terhadap sekeranjang mata uang lain, terus melemah pada Kamis (16/10/25). Dalam sesi perdagangan Asia, indeks sempat menyentuh level terendah dalam lebih dari satu minggu, setelah turun tiga hari berturut-turut. Saat ini DXY berada tepat di bawah angka 98-an, dan bisa melanjutkan penurunan dari level tertinggi sejak Agustus minggu lalu.
Pelemahan dolar ini didorong oleh ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan bersikap dovish (lebih lunak) dalam kebijakan suku bunga. Investor percaya The Fed bakal memangkas suku bunga pada pertemuan Oktober dan Desember masing-masing sebesar 25 basis poin. Sentimen ini semakin diperkuat oleh kekhawatiran soal dampak penutupan pemerintahan AS yang berkepanjangan dan perang dagang AS–Tiongkok terhadap ekonomi negara itu.
Dengan dolar yang melemah, mata uang negara lain dan aset komoditas seperti emas menjadi lebih menarik bagi investor global. Jika tren ini terus berlanjut, pertumbuhan ekonomi di luar AS dan sektor ekspor negara berkembang bisa mendapat angin segar dari kurs yang lebih kompetitif.
Sumber: Newsmaker.id
