Yen Jepang melemah di awal pekan ini setelah laporan bahwa Partai Demokrat Liberal (LDP) dan Partai Inovasi Jepang (JIP) sepakat membentuk koalisi pemerintahan. Kesepakatan ini membuka peluang bagi Sanae Takaichi menjadi perdana menteri perempuan pertama Jepang, sekaligus memunculkan kembali ekspektasi pengeluaran fiskal besar dan kebijakan moneter longgar. Akibatnya, pasar mulai berspekulasi bahwa Bank of Japan (BoJ) akan menunda kenaikan suku bunga berikutnya, mendorong pelemahan yen dan membuat pasangan USD/JPY kembali menguat dari level 149,35.
Namun, BoJ belum sepenuhnya mengubah arah. Beberapa pejabat bank sentral tetap menyuarakan komitmen untuk melanjutkan normalisasi kebijakan dan kemungkinan menaikkan suku bunga lagi sebelum akhir tahun. Di sisi lain, Dolar AS juga tidak terlalu solid karena investor mulai bertaruh bahwa The Fed akan memangkas suku bunga dua kali lagi tahun ini. Ketidakpastian global – dari tensi dagang AS-Tiongkok hingga shutdown pemerintah AS – turut membuat pelaku pasar berhati-hati, terutama terhadap aset safe haven seperti yen.
Sumber: Newsmaker.id
