Harga emas naik lagi atau sentuh level tertinggi sejak awal Agustus di akhir perdagangan Rabu. Ini merupakan kenaikan dalam tiga hari berturut-turut.
Harga emas naik dibantu oleh melemahnya dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah AS setelah data ekonomi lebih rendah dari perkiraan.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman pada bulan Desember di Divisi Comex New York Exchange naik USD7,90 atau 0,40% menjadi USD1.973,00 per ounce. Sebelumnya emas menyentuh level tertinggi di USD1.977,10 dan terendah di USD1.962,80.
Harga emas mendapat dorongan menyusul data ekonomi AS yang lebih lemah dari perkiraan. Hal tersebut memicu spekulasi bahwa Federal Reserve akan memiliki ruang terbatas untuk terus menaikkan suku bunga.
Departemen Perdagangan AS secara tak terduga merevisi turun pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) AS pada kuartal kedua menjadi 2,1% dari yang dilaporkan sebelumnya sebesar 2,4%.
Indeks dolar AS dan imbal hasil Treasury turun menyusul data ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan.
Emas mendapat dukungan tambahan karena Automated Data Processing Inc. melaporkan bahwa pekerjaan di sektor swasta meningkat sebesar 177.000 pada bulan Agustus, lebih rendah dari kenaikan 200.000 yang diperkirakan para ekonom.
Sumber : cnnindonesia