Emas diperdagangkan lebih tinggi pada Selasa sore karena imbal hasil treasury melemah dan dolar menguat menjelang data inflasi AS terbaru yang akan dirilis akhir minggu ini.
Emas untuk pengiriman Desember terakhir terlihat naik US$10,90 menjadi US$2.453,00 per ons.
Logam mulia ini bertahan di dekat rekor tertinggi US$2.467,80 yang ditetapkan pada 15 Juli dengan harapan Federal Reserve akan memulai siklus pemotongan suku bunga secepatnya pada September. Kerusuhan yang terus berlanjut di Timur Tengah dan ketidakpastian politik selama pemilihan presiden AS juga memengaruhi harga.
Prospek suku bunga AS akan menguat pada Jumat dengan dirilisnya Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) Juni, yang diperkirakan akan menunjukkan indeks naik pada tingkat tahunan 2,5% bulan lalu, estimasi konsensus menurut Marketwatch, turun dari 2,6% pada Mei. Dolar menguat lebih awal, dengan indeks dolar ICE terakhir terlihat naik 0,13 poin menjadi 104,45, sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS melemah. Obligasi dua tahun AS terakhir terlihat membayar 4,496%, turun 3,0 basis poin sementara imbal hasil obligasi 10 tahun turun 2,0 poin menjadi 4,236%.
Sumber : MT Newswires